Seperti apa isi bagian dalam bangunan Ka'bah? Mungkin, ada diantara Anda yang penasaran dengan isi dalam ruangan Ka'bah di Mekkah. Nah, pada artikel kali ini kami akan mengajak Anda untuk menguak apa saja yang terdapat di dalam bangunan yang menjadi kiblat umat muslim ini. Untuk masuk ke dalam Ka'bah sepertinya tidak mungkin, sebab hanya orang tertentu saja yang diperbolehkan. Bahkan, raja dan penguasa Arab pun harus mendapat izin terlebih dahulu dari sang pemegang kunci Ka'bah yang secara turun temurun dipegang oleh keluarga Bani Shaibah. Orang Indonesia yang beruntung pernah memasuki Ka'bah adalah pak Harto dan keluarganya. Momen ini terjadi ketika beliau sedang melaksanakan ibadah umrah pada tahun 1995 lalu.
Nah, untuk menjawab rasa penasaran Anda tentang apa yang ada di dalam Ka'bah, silahkan baca artikel ini sampai tuntas. Agar mendapat gambaran yang utuh, kami juga akan melengkapinya dengan foto-foto terbaru bagian dalam Ka'bah yang sempat diabadikan oleh pengunjung, selamat membaca.
Nah, untuk menjawab rasa penasaran Anda tentang apa yang ada di dalam Ka'bah, silahkan baca artikel ini sampai tuntas. Agar mendapat gambaran yang utuh, kami juga akan melengkapinya dengan foto-foto terbaru bagian dalam Ka'bah yang sempat diabadikan oleh pengunjung, selamat membaca.
Isi dalam Ka'bah
Para pakar sejarah sepakat bahwa Sasan bin Babik dan sejumlah Raja Persia memberikan hadiah kepada Ka'bah, antara lain bulan sabit emas. Ketika Ka'bah dibangun ulang pada zaman Rasulullah Saw. (605 M), Hajar Aswad diletakkan di tempatnya, dan Ka’bah dibuatkan atap kayu yang didapat dari perahu yang terdampar di dekat Jeddah, ada yang mengatakan bahwa seorang pekerja bangunan beragama Kristen, Bachum, menambahkan patung Nabi Ibrahim a.s. beserta istrinya dan anaknya. Ketika proses pembangunan berlangsung, seluruh kekayaan Ka'bah dikeluarkan dan disimpan di rumah Abu Thalhah. Sementara itu, patung-patung diceburkan ke dalam sumur Zam-Zam. Setelah pembangunan rampung, semua kekayaan tersebut dikembalikan lagi ke dalam Ka'bah.Isi Dalam Ka’bah Menurut Al-Azraqi
Sekitar 858 M, Al-Azraqi memperkaya informasi kita tentang isi Ka'bah setelah dibangun ulang. Menurutnya, di dalam Ka'bah terdapat gambar pepohonan, malaikat, dan para nabi. Konon, ada juga patung Nabi Ibrahim a.s dalam sosok seorang laki-laki lanjut usia yang sedang menjalankan ritual agama dengan membawa anak panah dan mengundi nasib. Setelah Rasulullah Saw, kembali ke Mekkah pada 630 M, beliau memerintahkan agar patung tersebut dienyahkan karena dinilai menyerupai patung hubal. Selain itu, menurut Al-Azraqi, Rasulullah Saw. juga memerintahkan agar gambar-gambar yang ada di dalam Ka'bah dihapus. Sambil meletakkan kedua telapak tangan beliau di gambar Nabi Isa a.s. dan Maryam, beliau bersabda, "Hapuslah semua gambar, kecuali yang ada di bawah telapak tanganku." Selanjutnya, beliau mengangkat tangan dari gambar Isa dan Ibunya, lalu memandangi patung Nabi Ibrahim a.s. Beliau bersabda, "Semoga Allah menghabisi mereka karena mereka telah menjadikan dia (Nabi Ibrahim) mengundi nasib. Padahal, Ibrahim tidak pernah mengundi nasib."
Al-Azraqi berkata, "Di dalam Ka'bah terdapat tiga kursi yang terbuat dari kayu saj. Kursi tersebut memiliki panjang 1,5 hasta, lebar 1 hasta 8 Ishbi. Selain berlapis emas, masing-masing kursi juga dibalut dengan kain sutra. Di bagian bawahnya terdapat marmer berwarna merah seukuran kursi tersebut. Marmer itu memiliki panjang 7 ishbi. Para pakar telah duduk di atas kursi itu dengan mengenakan…," dan seterusnya. Di bagian atap terdapat empat rawazin (lubang cahaya, atau semacam jendela loteng), antara lain yang pertama menghadap rukun Al-Gharbi, kedua menghadap rukun Yamani, ketiga menghadap rukun Hajar Aswad, dan yang keempat menghadap silinder tengah, yaitu yang berada di dinding antara rukun Hajar Aswad dan rukun Yamani. Lubang itu berbentuk bujur sangkar, pada bagian atasnya diletakkan marmer dari Yaman. Dari situlah cahaya masuk ke dalam Ka’bah. Selain itu, Al-Azraqi tidak lupa menuturkan paku-paku yang ada di dalam Ka'bah. Dia bilang, "Di papan terdapat enam belas paku, tiga di antaranya terdapat pada papan di multazam."
Isi dalam Ka'bah Menurut Nashr Khasr Al-Khurrasani
Menurut Nashr Khasr Al-Khurrasani (1004-1088 M), lantai bagian dalam Ka'bah dilapisi marmer putih. Di dalam Ka'bah terdapat tiga bilik kecil serupa toko, salah satunya menghadap pintu dan dua lainnya berada di bagian utara. Seluruh tiang penopang atap terbuat dari kayu saj yang berbentuk empat persegi, kecuali satu yang berbentuk seperti tabung. Di bagian utara terdapat potongan marmer merah berbentuk persegi panjang. Ada yang bilang, Rasulullah Saw, sholat di atasnya. Siapa pun yang mengetahui hal itu, pasti akan berusaha keras untuk bisa sholat disitu. Dinding Ka'bah ditutupi lembaran marmer warna-warni.Isi dalam Ka'bah menurut Ibnu Jubair
Pada abad ke-12 M Ibnu Jubair (1145-1218 M) memaparkan keadaan dalam Ka’bah sebagai berikut: "Ketika engkau memasuki pintu Ka’bah, sesuatu yang kali pertama engkau lihat di sebelah kiri tanganmu adalah rukun atau sudut yang di bagian luarnya terdapat Hajar Aswad. Ada dua kotak berisi Al-Qur'an, di atas keduanya terdapat dua pintu seperti jendela kecil yang terbuat dari perak sepanjang sudut. Benda serupa juga terdapat di rukun Yamani, tetapi keduanya telah dihilangkan dan yang tersisa hanyalah bingkai kayu. Ada beberapa pintu sejenis lainnya, seperti di rukun Syami, rukun Iraqi, dan sebelah kanan pintu utama. Dari dalam pengunjung bisa menyaksikan rukun Iraqi dan bab ar-rahmah."Dari bab ar-rahmah bisa naik ke atap Ka'bah. Ada celah penghubung ke atap yang di dalamnya terdapat tangga. Di bagian bawah terdapat ruangan yang berisi tempat berdiri Nabi Ibrahim. Terkadang celah ini menimbulkan kesan bahwa Baitullah memiliki lima rukun. Sebab, celah tersebut membagi rukun Iraqi menjadi dua bagian.
Isi dalam Ka'bah menurut Ibnu Bathuthah
Menurut Ibnu Bathuthah (1325-1349 M), lantai bagian dalam Ka'bah dilapisi marmer bermotif, begitu pula dindingnya. Selain itu, terdapat tiga tiang panjang yang terbuat dari pohon saj. Jarak di antara satu tiang dengan tiang lainnya 4 langkah (sekitar 3 meter). Ketiga tiang itu berada di bagian tengah. Adapun yang paling tengah memiliki lebar separuh sisi antara rukun Iraqi dan rukun Syami. Di atas ketiga tiang ini terdapat sisi yang berpusat di dinding pancuran (barat daya) dari satu sisi, dan dinding Hajar Aswad di sisi yang lain (timur laut). Selain itu, di dalam Ka’bah terdapat papan bertuliskan nama-nama yang melakukan pembangunan.Isi dalam Ka'bah menurut Bangsa Barat
Menurut pemaparan Joseph Pitts (1680 M), di bagian tengah dalam Ka'bah dia hanya melihat dua tiang kayu sebagai penyangga atap, dan batangan besi yang menguatkan keduanya. Selain itu, menurutnya, lantai bagian dalam Ka’bah terbuat dari marmer, dan di dinding terdapat tulisan.Richard Burton (1853 M) memaparkan keadaan dalam Ka'bah secara detail. Dia bilang, "Tidak ada yang lebih sederhana dari yang ada di dalam Ka'bah sebagai bangunan yang kesohor. Lantainya sama tinggi dengan permukaan tanah, terbuat dari ubin yang indah dan dibuat kontras dengan marmer warna-warni. Tetapi, mayoritas berwarna putih, disusun menyerupai bentuk persegi. Dindingnya juga terbuat dari marmer, tetapi tidak serasi. Di dinding itu ada tulisan klasik, ada pula yang modern. Hamparan atap bertumpa pada tiga palang yang bisa dilihat dari celah kain warna-warni yang menutupi atap. Ketiga palang tersebut bertumpu pada dinding bagian timur dan barat. Di bagian tengahnya, ketiga palang itu ditopang beberapa tiang yang memiliki diameter sekitar 20 bushah (sekitar 75 cm). Tiang tersebut dilapisi kayu shabr yang dipahat dan diukir.
Di rukun Iraqi terdapat sebuah pintu yang rendah bernama bab al-taubah. Pintu tersebut menghubungkan ke sebuah jalan sempit yang berujung di tangga yang biasa dipakai untuk naik ke atas atap. Pintu tersebut tidak pernah dibuka, kecuali bagi para khadim Ka'bah untuk keperluan tertentu, seperti membersihkan atau melakukan perbaikan. Adapun di rukun Hajar Aswad terdapat atap berbentuk seperempat lingkaran. Bagian ini tak ubahnya lemari untuk menyimpan pintu Ka’bah. Baik pintu maupun lemari itu terbuat dari kayu Shabr. Di sana terdapat pita logam . Padanya digantung beberapa buah lampu. Konon, ada yang bilang terbuat dari emas. Pita logam ini membentang di antara tiang-tiang yang ada setinggi kurang lebih sembilan kaki dari permukaan tanah.
Isi dalam Ka'bah Masa Raja Abdul Aziz
Di dalam Ka’bah terdapat tiga tiang kayu, salah satu di antaranya memiliki diameter 0,5 meter. Tiang tersebut diletakkan oleh Abdullah bin Az-Zubair. Mayoritas lantai dilapisi batu pualam putih. Dindingnya dihiasi marmer beraneka warna yang ditutup dengan kain sutra merah, dibuat pada masa Sultan Abdul Aziz Khan, pada 1290 H. Di pintu yang menghubungkan ke tangga Ka'bah (bab al-taubah) terdapat tirai sutra berwarna hitam keemasan, seperti tirai pintu Ka’bah. Sementara itu, bagian atap ditutup tirai berwarna merah. Di antara ketiga tiang terdapat kayu tempat menggantungkan lampu sedari dulu. Pada beberapa masa, tiang-tiang itu dilapisi emas, tetapi kemudian dihilangkan.Saat ini, di bagian dalam Ka’bah kita melihat lantai yang terbuat dari marmer, begitu pula separuh dindingnya. Dinding tersebut dihiasi ayat-ayat Al-Qur’an. Selain itu, juga dipercikkan wewangian seperti yang terdapat di Hajar Aswad. Menurut kesaksian orang-orang yang pernah masuk ke dalam Ka'bah, ruangan itu benar-benar kosong.
Foto Isi dalam Ka'bah
Setelah membaca artikel di atas, tentunya kita sudah memiliki gambaran seperti apa isi dalam Ka'bah di Mekkah. Nah, untuk melengkapi postingan ini, berikut ini kami tampilkan foto-foto terbaru dari ruangan dalam Ka'bah.Gambar: Raja baru saja dari dalam Ka'bah |
Gambar: Pintu Ka'bah yang terbuat dari emas |
Gambar: Tiang penyangga dalam Ka'bah |
Gambar: Cerek dan Teko hadiah dari Raja, Khalifah, dan Sultan |
Gambar: Hanya pengunjung tertentu yang diperbolehkan masuk ke Ka'bah |
Baca Juga: Sejarah Ka'bah di MekkahDemikianlah uraian tentang Terkuak, Isi Bagian Dalam Ka'bah, semoga bermanfaat.
0 komentar:
Post a Comment