Learn Science With Ilmusiana

3+ Contoh Teks Eksplanasi Bencana Alam (Struktur Lengkap)

Bisakah kamu berikan contoh teks eksplanasi bencana alam? Dalam pelajaran Bahasa Indonesia, topik teks eksplanasi adalah materi wajib yang harus dikuasai oleh setiap siswa. Teks ini bertujuan untuk menjelaskan apa, mengapa, dan mengapa suatu fenomena terjadi. Ada banyak kejadian atau fenomena yang bisa kita temukan dalam kehidupan sehari-hari, mulai dari fenomena sosial sampai pada fenomena alam, misalnya bencana alam.

Dalam menjelaskan terjadinya sebuah fenomena, teks eksplanasi membagi suatu teks menjadi 3 bagian, yaitu pernyataan umum, sebab akibat, dan interpretasi. Masing-masing dari bagian ini berisi pernyataan dan fungsi yang berbeda dalam menjelaskan suatu teks. 

Nah, pada kesempatan ini kami akan memberikan contoh teks eksplanasi bencana alam. Topik bencana alam sangat sering dijadikan sebagai bahan pembuatan teks eksplanasi. Semoga setelah membaca uraian ini, pengetahuan pembaca tentang teks eksplanasi semakin bertambah.

Yuk, berikut ini contohnya...

Contoh Teks Eksplanasi Bencana Alam

Berikut ini kami berikan tiga contoh teks eksplanasi yang berkaitan dengan bencana alam, seperti banjir, gempa bumi,dan tanah longsor. Yuk, berikut ini contohnya:

1. Contoh Teks Eksplanasi Bencana Alam Banjir

Contoh Teks Eksplanasi Bencana Alam Banjir

Contoh teks eksplanasi bencana alam banjir, antara lain sebagai berikut:

Pernyataan Umum (pembuka)

Musim hujan 2019-2020 diperkirakan masih akan mengakibatkan bencana banjir di berbagai daerah, terutama pada puncak musim hujan yang jatuh pada Februari 2020. Banjir memang sudah lama menjadi langganan berbagai wilayah di Indonesia, khususnya Jakarta, bahkan menjadi satu momok bagi Ibukota Negara.

Menurut Bambang Hidayah, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC), dari 268 keluarahan yang ada di Jakarta, 129 diantaranya terancam banjir pada musim hujan 2019/2020. Dengan kata lain, sekitar 48% dari total kelurahan di Jakarta akan terancam Banjir.

Sebab-Akibat (Isi)

Daerah-daerah yang diprediksi akan terkena banjir itu disebabkan oleh meluapnya beberapa sungai di Jakarta. Sungai-sungai yang berpotensi membanjiri wilayah Jakarta adalah Ciliwung, Kanal Banjir Barat, Ciliwung Lama Kelurahan, Cipinang Kelurahan, Cengkareng Drain, Sunter, Pesanggrahan, Krukut, dan Angke. Daerah Jakarta Selatan menjadi wilayah yang paling terdampak, disusul Jakarta Timur, Jakarta Barat, dan Jakarta Utara.

Bambang menjelaskan, kelurahan yang terkena banjir itu berada di daerah aliran sungai (DAS) yang belum dilakukan normalisasi atau dibeton dan dilebarkan. Selain itu, titik banjir dari tahun sebelumnya tak akan berkurang jauh. Itu terjadi terutama di DAS Ciliwung yang banjirnya cukup parah karena sudah dua tahun pemerintah tidak melakukan normalisasi di Ciliwung.

Tertundanya pengerjaan normalisasi sungai terkendala oleh masalah ketidaksiapan Pemerintah pembebasan lahan bantaran sungai dari okupasi warga. Selama normalisasi tertunda, BBWSCC tetap melakukan upaya untuk mengurangi faktor banjir dengan mengeruk sungai yang sedimentasi atau pengendapannya tinggi.

Namun, pengerukan tidak seefektif ketika normalisasi dalam mengurangi banjir. Di luar dari 129 titik rawan banjir akibat luapan sungai, Bambang juga mengingatkan akan potensi genangan di ruas-ruas jalan dan permukiman akibat buruknya drainase ketika hujan turun.

Interpretasi (penutup)

Sebenarnya pemerintah selama setahun terakhir telah melakukan langkah antisipasi banjir. Meski bukan normalisasi sungai, namun Pemprov DKI tetap berupaya untuk menambah daya tampung sungai melalui proses pengerukan dan pembersihan sampah. Namun, karena masyarakat banyak yang membandel dengan tetap membuat tempat tinggal di dekat sungai, membuat proses pengerukan ini berjalan lambat. Padahal, ini dilakukan supaya DKI Jakarta tidak terus-menerus menjadi langganan banjir setiap tahunnya.

2. Contoh Teks Eksplanasi Bencana Alam Gempa Bumi

Contoh Teks Eksplanasi Bencana Alam Gempa Bumi

Berikut ini adalah contoh teks eksplanasi bencana alam gempa bumi:

Pernyataan Umum (pembuka)

Kejadian Gempa bumi yang melanda Lombok pada 2018 lau merupakan peristiwa yang sangat memilukan bagi bangsa Indonesia. Gempa bumi tersebut terjadi pada tanggal 29 juli 2018 dengan magnitudo 6,4. Gempa tersebut menjadi awal dari rangkaian gempa susulan Lombok 2018.

Gempa bumi memiliki kekuatan yang bisa menyebabkan adanya gelombang besar dari laut, yang disebut tsunami. Salah satu karakteristik gempa bumi yang dapat menyebabkan tsunami adalah titik pusat gempa (episenter) yang berada di bawah laut. Sedangkan, episenter gempa kemarin terletak di darat.

Sebab Akibat (isi)

Dwikorita Karnawati, Kepala BMKG Pusat menjelaskan bahwa sumber gempa bumi di Lombok tidak di satu titik saja, melainkan bidang patahan lempeng tektonik yang memanjang sampai masuk ke dasar laut, dekat pantai di Lombok Utara. Oleh karenanya, gempa itu memiliki potensi untuk memicu terjadinya tsunami.

Beliau juga menjelaskan setelah BMKG mengeluarkan peringatan dini waspada tsunami, terjadi tsunami-tsunami kecil di beberapa titik. Secara mekanisme kejadiannya, gempa yang timbul dipicu oleh adanya aktivitas sesar naik di utara Lombok.

Berdasarkan tanda-tanda ini, Dwikorita menambahkan, BMKG membuat peringatan dini di Desa Lembar 9 cm, Desa Badas 10 cm, Desa Carik setinggi 13,5 cm, dan Benoa (Pukul 19.58 WIB) 2 cm. Kemudian peringatan dini tersebut diakhiri pukul 20.25 WIB pada malam yang sama.

Dwikorita melanjutkan, selain sejumlah tsunami kecil, gempa berkekuatan 7 Skala Richter kemarin malam juga menyebabkan terjadinya beberapa gempa susulan. Berdasarkan pantauan BMKG hingga pukul 15.00 WIB dirasakan oleh masyarakan terjadi 13 gempa susulan dari total 170 gempa bumi susulan yang dicatat oleh BMKG.

Menurut Dwikorita, gempa bumi susulan adalah cara kerja alam untuk menghabiskan sisa energi gempa sebelum batuan atau lempeng bumi kembali ke kondisi stabil. Berdasarkan pantauan BMKG hingga pukul 17.00 WIB tercatat sebanyak 176 gempa bumi susulan. 

Interpretasi (Penutup)

Letak Indonesia yang berada di jalur Pacific Ring of Fire, sudah selayaknya memang masyarakat harus selalu tetap waspada dan bersikap hati-hati dengan adanya ancaman bencana alam. Sebab, bencana itu bisa saja datang tanpa terprediksi.

Pemerintah telah berupaya melakukan deteksi dini bencana alam dengan cara memperbaiki kualitas pencatat bencana, baik sistem maupun teknologi yang mendukungnya, sehingga dapat mengurangi korban jiwa dalam bencana alam.

3. Contoh Teks Eksplanasi Bencana Alam Tanah Longsor

Contoh Teks Eksplanasi Bencana Alam Tanah Longsor

Berikut ini adalah contoh teks eksplanasi bencana alam tanah longsor:

Pernyataan Umum (Pembuka)

Longsor adalah fenomena alam yang disebabkan oleh gerakan tanah atau massa batuan. Secara garis besar, tanah longsor disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor pendorong dan faktor pemicu. Faktor pendorong adalah faktor yang mempengaruhi kondisi material sendiri, sedangkan faktor pemicu merupakan faktor penyebab bergeraknya material tersebut. 

Sebab-Akibat (isi)

Peristiwa ini sangat sering terjadi di Indonesia. Sebagian besar disebabkan oleh gempa bumi sehingga membuat lempeng bawah tanah bergerak. Akibatnya, elemen atau lempeng bawah permukaan menjadi tergeser sehingga menimbulkan pecahan dan terjadilah longsor. Faktor alam lainnya yang berpotensi menyebabkan longsor adalah curah hujan yang tinggi di suatu daerah rawan longsor. 

Setelah proses penguapan maka akan muncul pori-pori atau rongga tanah, dalam bentuk retakan di permukaan. Saat hujan turun, air akan menyusup ke bagian yang retak, masuk sampai terakumulasi di bagian dasar lereng, lalu menimbulkan gerakan lateral kemudian terjadilah longsor. Untuk pencegahan terjadinya longsor bisa dengan menggunakan pohon, karena akar pohon akan banyak membantu dengan cara menyerap air hujan sehingga bisa meminimalisir.

Interpretasi (penutup)

Akibat dari bencana tanah longsor tersebut, akan menimbulkan kerugian yang cukup banyak. Situasi terparah adalah jatuhnya korban jiwa. Selain itu, kerugian materi seperti kehilangan rumah, tanah, harta benda banyak terjadi karena tanah longsor. Sangat sulit untuk menyelamatkan diri dari bencana tanah longsor, karena longsoran tanah yang diperkirakan kecepatannya bisa mencapai 100 km/jam. Mustahil bagi manusia untuk lari menyelamatkan diri.

Selain itu setelah kejadian pun korban selamat tidak sedikit akan mengalami trauma yang mendalam. Sebagai langkah penyelamatan diri, jika mendengar suara gemuruh besar di dekat anda maka segeralah lari menuju ketempat atau wilayah dataran stabil.

Demikianlah penjelasan tentang Contoh Teks Eksplanasi Bencana Alam. Bagikan materi ini agar orang lain juga bisa membacanya. Terima kasih, semoga bermanfaat.
3+ Contoh Teks Eksplanasi Bencana Alam (Struktur Lengkap) Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Author Ilmusiana

0 komentar:

Post a Comment