Jika Anda ke Singapura, sempatkanlah untuk berkunjung ke Kampung Glam. Di sana ada sebuah masjid yang berdiri kokoh dan megah, masjid ini merupakan masjid pertama sekaligus masjid tertua di Singapura yang dibangun pada tahun 1824 oleh masyarakat Jawa yang saat itu melakukan kegiatan perdagangan bersama masyarakat Bugis, Boyan, dan Arab. Kawasan ini dulunya adalah sebuah pemukiman masyarakat Indonesia di Singapura yang kemudian dibanguni Masjid.
Ide awal pembangunan Masjid tersebut datang dari Sultan Hussain Shah sebagai tempat ibadah bagi umat muslim yang memang berkembang pesat di kawasan tersebut. Pembangunan pun direalisasikan dan sebagian besar pekerjanya adalah masyarakat Jawa yang bermukim di sana saat itu.
Sekitar tahun 1900-an, Singapura berubah menjadi pusat perdagangan Islam. Komunitas Muslim semakin bertambah. Akibatnya, Masjid Sultan kelebihan daya tampung dan tak mampu lagi mengatasi bertambahnya jumlah jamaah. Pada tahun 1924, bertepatan dengan peringatan 100 tahun Masjid Sultan, para pengurus sepakat untuk melakukan pengembangan Masjid.
Masjid baru ini diarsiteki oleh Denis Santry dengan mengadopsi gaya arsitektur Sarasenik atau Gotik Mughal. Seluruh pembiayaannya merupakan hasil patungan dari keluarga Sultan dan masyarakat Muslim Singapura. Semuanya memberikan kontribusi hingga sekecil-kecilnya. Bahkan, ada juga masyarakat yang menyumbang hanya dengan botol kecap. Sampai saat botol-botol tersebut dapat kita saksikan tertata rapi menghiasi ornamen kubah Masjid Sultan. Pembangunannya sendiri rampung dikerjakan pada tahun 1928.
Tahun 1975, Masjid ini ditetapkan pemerintah Singapura sebagai salah satu bangunan bersejarah dan menjadi salah satu objek wisata yang terbuka bagi para turis yang ingin menikmati suasana Masjid Sultan. Namun, terdapat aturan khusus yang berlaku bagi para turis yang hendak berkunjung menikmati suasana Masjid. Mereka harus mengenakan pakai sopan untuk menghormati Masjid dan orang yang sedang beribadah. Untuk keperluan ini, pengurus Masjid menyiapkan pakaian panjang yang wajib dikenakan oleh para turis khususnya turis perempuan untuk menutup aurat.
Masjid yang berkapasitas 6000 jamaah ini terdiri dari dua bangunan besar yang dilengkapi dengan auditorium dan aula serbaguna. Karena menjadi salah satu tempat wisata di Singapura, disekitar Masjid dapat kita temukan jejeran toko souvenir oleh-oleh khas Singapura. Selain itu, dapat juga ditemukan warung-warung menjajakan aneka macam makanan halal.
Berikut ini adalah foto-foto yang memperlihatkan keindahan dan kemegahan Masjid Sultan Singapura:
Demikianlah uraian tentang Wow, Masjid Tertua di Singapura Di Bangun Orang Jawa, semoga bermanfaat.
Foto-Foto Masjid Sultan Singapura
Masjid Sultan Singapura Tampak Depan |
Suasana dalam Masjid Sultan Singapura |
Deretan botol kecap menghiasi kubah masjid |
0 komentar:
Post a Comment