Tahukah kamu arti istiqomah (الإستقامة)? Untuk mengetahui istiqomah artinya apa, maka kita harus merujuk kepada Al Qur'an dan hadits Rasulullah SAW. Istiqomah adalah istilah yang berasal dari bahasa Arab ini dan telah umum diucapkan di kalangan umat Islam. Namun ternyata, belum banyak yang tahu arti sebenarnya dari istilah ini.
Istiqomah
Istiqomah adalah salah satu bentuk dari akhlak mulia. Ia adalah sifat yang sangat dianjurkan bahkan diperintahkan oleh Allah SWT kepada hambanya. Sifat itu kemudian diimplementasikan dalam bentuk tingkah laku sehari-hari yang menunjukkan sikap istiqomah. Ada banyak penjelasan Rasulullah SAW dalam haditsnya tentang pentingnya istiqomah.
Istiqomah telah banyak diartikan oleh para ulama, sejak zaman sahabat nabi sampai sekarang. Mereka menafsirkan ayat-ayat Al Qur'an dan hadits Nabi yang memuat istilah istiqomah. Secara umum, pengertian yang mereka bangun. Semuanya memaknai istiqomah sebagai bentuk sikap konsisten dalam memegang dan menjalankan ajaran Islam.
Baca Juga:
Lantas, apa arti istiqomah sebenarnya? Nah, pada kesempatan kali ini kami akan menguraikan dengan lengkap seputar arti, dalil, hikmah, dan contoh istiqomah. Semoga setelah membaca uraian ini, pengetahuan pembaca tentang istiqomah semakin bertambah.
Yuk, berikut ini ulasannya...
Arti Istiqomah
Istiqomah (الإستقامة) adalah istilah bahasa Arab yang secara umum mengandung arti "berdiri tegak, lurus, atau konsisten". Menurut bahasa, akar kata dari istiqomah tersusun dari huruf qaf (ﻕ), wa (ﻭ), dan mim (م) yang mengandung dua makna, yaitu kumpulan kaum (manusia) dan berdiri atau tekad yang kuat (tegak atau lurus).
Sementara itu, dalam Ensiklopedi Islam, istiqomah diartikan sebagai upaya atau keadaan seseorang yang teguh mengikuti jalan lurus (agama Islam) yang telah ditunjuk Allah SWT. Sedangkan, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Istiqomah berarti sikap teguh pendirian dan selalu konsekuen. Dalam kamus Arab-Indonesia, istiqomah diartikan sebagai kelurusan dan keadilan.
Sementara itu, dalam Ensiklopedi Islam, istiqomah diartikan sebagai upaya atau keadaan seseorang yang teguh mengikuti jalan lurus (agama Islam) yang telah ditunjuk Allah SWT. Sedangkan, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Istiqomah berarti sikap teguh pendirian dan selalu konsekuen. Dalam kamus Arab-Indonesia, istiqomah diartikan sebagai kelurusan dan keadilan.
Arti Istiqomah Menurut Khulafaur Rasyidin
Arti istiqomah datang juga dari para khulafaur rasyidin, yaitu empat kalifah pertama Islam sejak wafatnya Rasulullah SAW. Mereka juga menyumbangkan pemikirannya terkait pengertian istiqomah. Saat mereka ditanya tentang arti istiqomah, mereka menjawab:- Abu Bakar as-Shiddiq: istiqomah adalah kemurnian tauhid, tidak boleh menyekutukan Allah SWT dengan apa atau siapa pun
- Umar bin al-Khattab: istiqomah adalah komitmen terhadap perintah dan larangan dan tidak boleh menipu. Bertahan dalam satu perintah atau larangan dan tidak berpaling dari yang lain layaknya seekor musang
- Utsman bin Affan: istiqomah adalah mengikhlaskan amal kepada Allah. Melakukan sesuatu hakikatnya karena Allah SWT dan beribadah kepada-Nya
- Ali bin Abi Thalib: istiqomah adalah melaksanakan kewajiban-kewajiban
Arti Istiqomah Menurut Sahabat dan Ulama
Arti Istiqomah juga pernah dipaparkan oleh sahabat Nabi dan beberapa ulama ahli lainnya. Ketika mereka ditanya tentang arti istiqomah, mereka menjawab:- Ibnu Abbas RA: Istiqomah dapat dibagi menjadi tiga, yaitu istiqamah dalam hati, istiqomah dalam lisan, dan istiqomah perbuatan.
- Imam An-Nawawi: Istiqomah adalah tetap berada dalam imannya dan terus beramal sesuai dengan petunjuk-Nya untuk menuju ke Ridhaan-Nya itu
- Mujahid: Istiqomah adalah komitmen terhadap syahadat tauhid sampai bertemu dengan Allah (meninggal)
- Al-Qusyairi: Istiqomah adalah suatu maqam yang menyempurnakan berbagai kondisi spiritual. Dengan adanya istiqomah, kebaikan dan hasil usaha dapat diraih.
- Al-Wasithi: Istiqomah adalah unsur yang menyempurnakan kebaikan
- Ibnu Rajab: Istiqomah adalah jalur yang lurus, tidak bengkok ke kanan ataupun ke kiri.
- Syaikh al-Jailani: Istiqomah adalah kesatuan antara sikap lisan dengan hati, perkataan dengan perbuatan, kesesuaian tindakan antara di tempat ramai maupun dalam kesendirian
- Ibnu Al-Jauziyah: Istiqomah adalah kata jami' (mengandung pengertian luas) yang dapat diterapkan dalam segenap ajaran Islam
- Mustafa al-Maraghi: Istiqomah adalah suatu kestabilan dalam melakukan ketaatan baik yang menyangkut i'tikad perkataan maupun perbuatan dengan melanggengkan sikap seperti itu
- Sayyid Qutb: Istiqomah adalah apa yang dirasakan dalam hati dan dilaksanakan dalam kehidupan yang nyata
- Abu 'Ali al-Daqqaq: Istiqomah adalah derajat yang menjadikan semua persoalan menjadi sempurna, dan menjadikan kebaikan menjadi tertata.
- al-Wafi': Istiqomah tidak akan boleh dilakukan kecuali oleh orang-orang besar, karena ia keluar dari hal-hal yang dianggap lumrah, meninggalkan adat kebiasaan dan berdiri di hadapan Allah dengan jujur
- Ibnu Taimiah: Istiqomah adalah cinta kepada Allah dalam beribadah kepada-Nya dan tidak berpaling dari-Nya walau sesaat
- Azyumardi Azra: Istiqomah adalah sikap yang tegas, konsisten, tidak ke kiri, tidak ke kanan, dan tidak plin-plan
- Toto Tasmara: Istiqomah adalah suatu bentuk kualitas batin yang melahirkan sikap konsisten dan teguh pendirian untuk menegakkan dan membentuk sesuatu menuju pada kesempurnaan atau kondisi yang lebih baik.
Kata Istiqomah dalam Al Qur'an
Di dalam Al-Qur'an, kata istiqomah (الإستقامة) tidak disebutkan dalam bentuk mashdar, tetapi kata ini dinyatakan dalam bentuk kata perintah (amar) dan kata kerja (fi'il) sebanyak 10 kali. Selain itu, disebutkan pula sekali dalam bentuk kata sifat. Berikut ini adalah surah-surah Al-Qur'an yang memuat kata istiqomah:1. Istiqomah dalam Surah Al-Fatihah Ayat 6
اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ
Latin
Ihdinaṣ-ṣirāṭal-mustaqīm
Artinya
Tunjukilah kami kepada jalan yang lurus
2. Istiqomah dalam Surah Yunus Ayat 89
قَالَ قَدْ أُجِيبَتْ دَعْوَتُكُمَا فَاسْتَقِيمَا وَلَا تَتَّبِعَانِّ سَبِيلَ الَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ
Latin
Qāla qad ujībad da'watukumā fastaqīmā wa lā tattabi'ānni sabīlallażīna lā ya'lamụn
Artinya
AlIah
berfirman: "Sesungguhnya telah diperkenankan permohonan kamu berdua,
sebab itu tetaplah kamu berdua pada jalan yang lurus dan janganlah
sekali-kali kamu mengikuti jalan orang-orang yang tidak mengetahui".
3. Istiqomah dalam Surah Maryam Ayat 36
وَإِنَّ اللَّهَ رَبِّي وَرَبُّكُمْ فَاعْبُدُوهُ ۚ هَٰذَا صِرَاطٌ مُسْتَقِيمٌ
Latin
Wa innallāha rabbī wa rabbukum fa'budụh, hāżā ṣirāṭum mustaqīm
Artinya
Sesungguhnya Allah adalah Tuhanku dan Tuhanmu, maka sembahlah Dia oleh kamu sekalian. Ini adalah jalan yang lurus.
4. Istiqomah dalam Surah Al-Hajj Ayat 54
وَلِيَعْلَمَ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ أَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَبِّكَ فَيُؤْمِنُوا بِهِ فَتُخْبِتَ لَهُ قُلُوبُهُمْ ۗ وَإِنَّ اللَّهَ لَهَادِ الَّذِينَ آمَنُوا إِلَىٰ صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ
Latin
Wa liya'lamallażīna ụtul-'ilma annahul-ḥaqqu mir rabbika fa yu`minụ bihī fa tukhbita lahụ qulụbuhum, wa innallāha lahādillażīna āmanū ilā ṣirāṭim mustaqīm
Artinya
Dan agar orang-orang yang telah diberi ilmu, meyakini bahwasanya Al Quran itulah yang hak dari Tuhan-mu lalu mereka beriman dan tunduk hati mereka kepadanya dan sesungguhnya Allah adalah Pemberi Petunjuk bagi orang-orang yang beriman kepada jalan yang lurus
5. Istiqomah dalam Surah Al-Mukminun Ayat 73
وَإِنَّكَ لَتَدْعُوهُمْ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ
Latin
Wa innaka latad'ụhum ilā ṣirāṭim mustaqīm
Artinya
Dan sesungguhnya kamu benar-benar menyeru mereka kepada jalan yang lurus
7. Istiqomah dalam Surah An-Nur Ayat 46
لَقَدْ أَنْزَلْنَا آيَاتٍ مُبَيِّنَاتٍ وَاللَّهُ يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ
Latin
Laqad anzalnā āyātim mubayyināt, wallāhu yahdī may yasyā`u ilā ṣirāṭim mustaqīm
Artinya
Sesungguhnya Kami telah menurunkan ayat-ayat yang menjelaskan. Dan Allah memimpin siapa yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus
8. Istiqomah dalam Surah Fussilat Ayat 30
إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ
Latin
Innallażīna qālụ rabbunallāhu ṡummastaqāmụ tatanazzalu 'alaihimul-malā`ikatu allā takhāfụ wa lā taḥzanụ wa absyirụ bil-jannatillatī kuntum tụ'adụn
Artinya
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu".
9. Istiqomah dalam Surah Hud Ayat 112
فَاسْتَقِمْ كَمَا أُمِرْتَ وَمَنْ تَابَ مَعَكَ وَلَا تَطْغَوْا ۚ إِنَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ بَصِيرٌ
Latin
Fastaqim kamā umirta wa man tāba ma'aka wa lā taṭgau, innahụ bimā ta'malụna baṣīr
Artinya
Maka tetaplah kamu pada jalan yang benar, sebagaimana diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah taubat beserta kamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan.
10. Istiqomah dalam Surah Fussilat Ayat 6
قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يُوحَىٰ إِلَيَّ أَنَّمَا إِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَاحِدٌ فَاسْتَقِيمُوا إِلَيْهِ وَاسْتَغْفِرُوهُ ۗ وَوَيْلٌ لِلْمُشْرِكِينَ
Latin
Qul innamā ana basyarum miṡlukum yụḥā ilayya annamā ilāhukum ilāhuw wāḥidun fastaqīmū ilaihi wastagfirụh, wa wailul lil-musyrikīn
Artinya
Katakanlah: "Bahwasanya aku hanyalah seorang manusia seperti kamu, diwahyukan kepadaku bahwasanya Tuhan kamu adalah Tuhan yang Maha Esa, maka tetaplah pada jalan yang lurus menuju kepada-Nya dan mohonlah ampun kepada-Nya. Dan kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang mempersekutukan-Nya
11. Istiqomah dalam Surah Al-Ahqaf Ayat 13
إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا فَلَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
Latin
Innallażīna qālụ rabbunallāhu ṡummastaqāmụ fa lā khaufun 'alaihim wa lā hum yaḥzanụn
Artinya
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah", kemudian mereka tetap istiqamah maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita.
12. Istiqomah dalam Surah Al-Jin Ayat 16
وَأَنْ لَوِ اسْتَقَامُوا عَلَى الطَّرِيقَةِ لَأَسْقَيْنَاهُمْ مَاءً غَدَقًا
Latin
Wa al lawistaqāmụ 'alaṭ-ṭarīqati la`asqaināhum mā`an gadaqā
Artinya
Dan bahwasanya: jikalau mereka tetap berjalan lurus di atas jalan itu (agama Islam), benar-benar Kami akan memberi minum kepada mereka air yang segar (rezeki yang banyak)
Ayat-ayat Al Qur'an lainnya yang mengandung kata istiqomah antara lain:
Hati yang telah istiqomah dalam makrifah kepada Allah SWT akan senantiasi takut kepada Allah, mencintai-Nya, mengagungkan-Nya, menjadikan-Nya tujuan, tumpuan harapan, tawakkal kepada-Nya, berdoa, dan berpaling dari yang selain-Nya.
Terkait dengan Istiqomah hati, Rasulullah SAW bersabda dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah, artinya:
Dalam Al-Qur'an Surah Ibrahim Ayat 27, Allah SWT berfirman:
Meskipun kita bukan Nabi, tetapi kita juga bisa menerapkan sikap istiqomah dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa contoh yang bisa kami sebutkan, antara lain:
- Surah Yasin Ayat 61
- Surah As-Shaffat Ayat 118
- Surah As-Syura Ayat 13 dan 52
- Surah Az-Zukhruf ayat 61 dan 64
- Surah Al-Fath Ayat 2
- Surah Al-Mulk Ayat 22
- Surah At-Takwir Ayat 28
Jenis-Jenis Istiqomah
Ada pendapat beberapa ulama yang membagi istiqomah menjadi istiqomah menjadi tiga jenis, yaitu istiqomah hati, istiqomah lisan, dan istiqomah perbuatan. Berikut ini pembahasan masing-masing jenis istiqomah tersebut:1. Istiqomah Hati
Hati adalah sumber dari segala istiqomah. Istiqomah adalah tingkatan tertinggi dalam menentukan makrifat, keadaan, kejernihan hati dalam pertuturan dan perbuatan serta membersihkan aqidah daripada kehinaan bidaah dan kesesatan.Hati yang telah istiqomah dalam makrifah kepada Allah SWT akan senantiasi takut kepada Allah, mencintai-Nya, mengagungkan-Nya, menjadikan-Nya tujuan, tumpuan harapan, tawakkal kepada-Nya, berdoa, dan berpaling dari yang selain-Nya.
Terkait dengan Istiqomah hati, Rasulullah SAW bersabda dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah, artinya:
Ketahuilah, bahwa di dalam badan terdapat segumpal darah. Jika ia baik, maka semua anggota badan akan baik. Jika ia rusak, maka semua anggota badan akan rusak. Segumpal darah tersebut adalah hati. (HR. Ibnu Majah)
2. Istiqomah Lisan
Salah satu nikmati yang diberikan Allah SWT kepada manusia adalah lisan. Dengan lisan itulah, manusia bisa mengucapkan dua kalimat syahadat untuk menyatakan keislaman. Terkait dengan ini, imam Tirmidzi meriwayatkan sanadnya dari Sufyan bin Abdullah R.A. Ia berkata: Saya berkata; "Wahai Rasulullah, beritahukanlah aku satu perkara yang dapat aku jadikan pegangan." Beliau berasabda: "Ucapkanlah Allah Rabb-Ku, kemudian istiqomahlah." Saya bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah yang paling engkau khawatirkan terhadap saya?" Beliau lalu menunjuk kepada lisan beliau dan bersabda: "ini".Dalam Al-Qur'an Surah Ibrahim Ayat 27, Allah SWT berfirman:
Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh ini dalam kehidupan di dunia dan di akhirat; dan Allah menyesatkan orang-orang yang zalim dan memperbuat apa yang Dia kehendaki. (QS. Ibrahim: 27)Kemudian, Rasulullah SAW juga bersabda dalam sebuah hadits riwayat Tirmidzi dan Ahmad:
Apabila anak Adam berada pada waktu pagi, anggota-anggota tubuhnya tunduk kepada lisan dan berkata, "bertakwalah kepada Allah dalam memimpin kami karena sesungguhnya kami adalah pengikutmu, jika kamu menempuh jalan yang lurus (beristiqamah), kami juga menempuh jalan yang lurus, dan jika kamu menempuh jalan yang bengkok, kami juga menempuh jalan yang bengkok. (HR. Tirmidzi dan Ahmad)
3. Istiqomah Perbuatan
Jenis istiqomah selanjutnya adalah istiqomah perbuatan, yaitu segala sesuatu yang dilakukan oleh tangan, kaki, dan pancaindra (penglihatan, pendengaran, perasa, penciuman, dan peraba). Semua amalam ini disebut juga dengan amalan lahir, kebalikan dari amalan hati atau amalan batin.Cara Melakukan Istiqomah
Setelah mengetahui adanya anjuran atau perintah untuk melakukan istiqomah, lantas bagaimana cara melakukannya? Nah, beberapa cara yang bisa kita lakukan agar bisa beristiqomah adalah sebagai berikut:- Beramal dan melakukan optimalisasi
- Berlaku moderat antara tindakan melampaui batas dan menyia-nyiakan
- Tidak melampaui batas yang telah digariskan oleh ilmu pengetahuannya
- Tidak menyandarkan pada faktor kontemporal, melainkan bersandar pada sesuatu yang jelas
- Ikhlas
- Mengikuti sunnah
Hikmah Istiqomah
Ada beberapa hikmah yang bisa dipetik saat seorang muslim telah menjalankan istiqomah dalam kehidupannya. Hikmah tersebut, antara lain:1. Hidup Tenang
Seorang muslim yang telah mampu melakukan istiqomah, akan merasakan ketenangan di dalam hati dan pikiran. Allah senantiasa akan memberikan anugerah ketentraman hati sebagai balasan bagi orang-orang yang beristiqomah. Perbuatan yang ia lakukan tidak keluar dari batas yang telah ditetapkan Allah. Ketenangan itu buah dari kepatuhannya terhadap Allah SWT.2. Mendapatkan Penjagaan Allah SWT
Seseorang yang senantiasa melakukan istiqomah akan selalu berada dalam lindungan atau penjagaan Allah SWT. Istiqomah sama artinya dengan membantu menegakkan agama Allah yang dimulai dari diri sendiri. Allah sangat menyayangi hambanya yang selalu berada di jalan lurus, dan tetap tegak meskipun ujian datang bertubi-tubi.3. Mendapat Kabar Gembira yang Baik
Allah SWT telah mengabarkan dalam firman-firman-Nya bahwa orang-orang yang selalu berada di jalan yang lurus akan mendapatkan balasan surga. Ia akan hidup kekal abadi di dalamnya. Surga adalah puncak kenikmatan di akhirat setelah ia mengumpulkan bekal di dunia yang sementara ini. Balasan ini akan diberikan kepada orang-orang yang beristiqomah.4. Melintasi Shirath di Akhirat dengan Mulus
Di akhirat nanti, terdapat satu jembatan yang terbentang di atas permukaan neraka jahannam. Jembatan ini bernama Shirath. Jembatan yang sangat licin, memiliki cakar, duri, dan kait. Semua manusia akan berjalan di atasnya dengan kecepatan yang sesuai dengan kadar keimanan mereka. Orang-orang yang beristiqomah disepanjang kehidupannya di dunia, dipastikan akan mampu melewati jembatan ini dengan selamat, karena mereka selalu berada di bawah naungan rahmat Allah SWT.Contoh Istiqomah
Contoh terbaik tentang istiqomah bisa kita dapatkan dari cerita para Nabi dalam menegakkan Agama Allah SWT. Meskipun nyawa mereka menjadi taruhannya, mereka tetap tegak dan lurus dalam memperjuangkan agama Allah. Banyak Nabi yang menjalankan dakwah ratusan tahun lamanya, tetapi mereka hanya mendapatkan pengikut sekian puluh orang. Namun, hal itu tidak menyurutkan niat mereka untuk terus menyebarkan Agama Allah. Cemoohan, siksaan, bahkan pembunuhan tidak membuat mereka gentar.Meskipun kita bukan Nabi, tetapi kita juga bisa menerapkan sikap istiqomah dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa contoh yang bisa kami sebutkan, antara lain:
- Tetap mempertahankan keyakinan bahwa Allah itu Esa meskipun cukup berat ujian yang harus dihadapi
- Selalu konsisten dalam menjalankan ibadah shalat dan puas, meskipun berada dalam keadaan sulit
- Selalu ikhlas menolong orang lain, meskipun orang itu tidak membalas pertolongan kita, jangan mengharapkan balasan selain balasan Allah SWT.
- Konsisten dalam takwa, taat pada perintah Allah dan menjauhi segala larangannya.
Strait to the point boleh tak?susah lah nak baca :l
ReplyDelete