Learn Science With Ilmusiana

5+ Faktor-Faktor Kemajuan Peradaban Islam di Dunia

Artikel ini akan menjelaskan faktor-faktor penentu kemajuan peradaban Islam di dunia. Sebagaimana yang diketahui, Islam bukan hanya seperangkat ajaran Agama Allah Swt, tetapi lebih dari itu Islam merupakan sistem peradaban yang telah berhasil membawa masyarakat Arab di masa lalu keluar dari zaman kebodohan. Bagaimana tidak, Arab pra Islam merupakan bangsa jahiliyah, tetapi semuanya dibasmi habis oleh peradaban Islam.

Faktor-Faktor Kemajuan Peradaban Islam di Dunia

Perdaban Islam terus mengalami kemajuan sejak zaman Rasulullah Saw, kemudian berlanjut sampai ke zaman khulafaur rasyidin. Menurut para ahli, di periode empat khalifah sahabat utama Rasulullah Saw ini merupakan periode persiapan bagi kemajuan Islam puluhan tahun setelahnya. Khulafaur rasyidin menyiapkan sistem atau kerangka kerja untuk membangun peradaban yang lebih maju.

Sistem yang telah disiapkan oleh para Khulafaur rasyidin kemudian dilanjutkan pada masa pemerintahan dinasti-dinasti Islam. Setiap dinasti memiliki corak kemajuannya tersendiri. Masing-masing memiliki kontribusi bagi kemajuan peradaban Islam di dunia. Kemajuan tersebut tergambar di berbagai bidang, seperti politik, ekonomi, pendidikan, dan kebudayaan.

Lantas, apa saja faktor-faktor kemajuan peradaban Islam di dunia? Nah, materi kali ini akan memberikan penjelasan lengkap mengenai faktor-faktor penyebab kemajuan peradaban Islam di dunia. Semoga setelah membaca materi ini, kita bisa memetik banyak pelajaran sebagai bahan renungan kemajuan Islam.

Baca Juga:
Yuk, berikut ini uraiannya...

Faktor-Faktor Kemajuan Peradaban Islam di Dunia 

Sekurang-kurangnya, ada lima faktor-faktor penentu kemajuan peradaban Islam di dunia. Faktor tersebut antara lain, sebagai berikut:

1. Interaksi Islam dengan Kebudayaan Lain


Interaksi Islam dengan Kebudayaan Lain

Faktor pertama kemajuan peradaban Islam di dunia adalah interaksi Islam dengan kebudayaan lain dengan menjunjung tinggi semangat toleransi. Ketika masa-masa awal penaklukan, Islam memasuki wilayah baru tetapi tidak melakukan pembasmian atau penghapusan terhadap kearifan lokal yang lebih dulu ada di wilayah tersebut, termasuk semua kebudayaan yang ada di dalamnya.

Islam mempelajari kebudayaan baru tersebut dan mengambil hal-hal positif yang terkandung di dalamnya. Islam menyadari bahwa kebudayaan merupakan hasil kreasi akal manusia yang harus dijunjung tinggi. Mereka memiliki semangat yang tinggi untuk mengetahui hal-hal baru dari kebudayaan bangsa lain.

2. Kepemimpinan Pemerintahan dan Politik Sesuai Keahlian

Kepemimpinan Pemerintahan dan Politik Sesuai Keahlian

Faktor kedua penyebab kemajuan peradaban Islam di dunia adalah penerapan ajaran Islam dalam sistem kepemimpinan pemerintahan dan politik. Semua jabatan politik dan pemerintahan diserahkan kepada orang yang benar-benar ahli dibidangnya. Pelopor model kepemimpinan seperti ini adalah Dinasti Abbasiyah. Dinasti ini mengambil model yang berbeda dari dinasti sebelumnya yang bercorak ke Arab-araban.

Pada masa Dinasti Abbasiyah dipimpin oleh Khalifah Al-Mansur, beberapa jabatan politik dan pemerintahan dipegang oleh orang-orang Non Arab, seperti Khalid bin Barmak seorang Persia yang diangkat menjadi Wazir atau Perdana Menteri Kerajaan. Khalifah menghapus monopoli orang-orang Arab di dalam pemerintahannya.

Sejarah kemudian mencatat Khalid bin Barmak sebagai seorang tokoh yang juga berjasa di bidang ilmu pengetahuan. Beliau juga pernah menjadi guru pribadi dari Harun Al-Rasyid. Langkah khalifah Al Masur ini menjadikan peradaban Islam menjadi lebih maju dengan mengambil unsur-unsur positif dari sistem Persia yang lebih dulu ada.

Seluruh bidang politik dan pemerintahan berjalan sebagaimana mestinya karena dijabat oleh orang yang benar-benar ahli. Khalifah tidak terlalu memperhitungkan faktor kebangsaan dan kesukuan dalam jabatan politik. Khalifah hanya akan memberikan jabatan kepada orang yang dianggap mampu mengemban jabatan tersebut.

3. Menjaga Stabilitas Ekonomi dan Politik

Menjaga Stabilitas Ekonomi dan Politik

Faktor ketika penyebab kemajuan peradaban Islam di dunia adalah keberhasil dalam menjaga stabilitis ekonomi dan politik. Para khalifah menyadari betul bahwa ekonomi merupakan faktor terpenting dalam pembangunan suatu negara. Di masa kekhalifahan al-Mansur, beliau meletakkan kerangka perekonomian yang kuat bagi keberlangsungan dinasti untuk menjaga keuangan negara. Sejarah mencatat, setelah 22 tahun memerintah khalifah al-Mansur meninggalkan kas negara sebanyak 810 juta dirham.

Stabilitas di bidang ekonomi tersebut selanjutnya berpengaruh kepada stabilitas politik. Tidak ada gejolak dipemerintahan karena seluruh rakyat merasakan kesejahteraan yang baik. Kebutuhan dasar masyarakat benar-benar mendapat jaminan dari negara. Hal ini bisa terjadi karena kas negara mampu membiayai seluruh kebutuhan tersebut.

4. Semangat Belajar yang Tinggi

Di masa kepemimpinan para Dinasti, umat Islam pada saat itu dikenal memiliki semangat belajar yang tinggi. Mereka melakukan gerakan penerjemahan dengan menerjemahkan buku-buku luar yang berasal bahasa lain. Karya-karya yang banyak diterjemahkan pada saat itu adalah astronomi, manthiq, filsafat, dan kedokteran. Gerakan penerjemahan ini massif dilakukan pada masa pemerintahan Al-Mansur sampai al-Ma'mun.

Catatan-catatan berbahasa Yunani diterjemahkan ke dalam bahasa Arab setelah terlebih dahulu dialih bahasakan ke dalam bahasa Siriac (Bahasa Ilmu pengetahuan di Mesopotamia). Khalifaf memiliki deratan para penerjemah handal untuk melakukan pekerjaan itu. Beberapa di antaranya yang cukup populer adalah:
  • Abu Bishr Matta ibn Yunus
  • Qusta bi Luqa
  • Tsabit bin Qurra
  • Ishaq ibn Hunain ibn Ishaq
  • Hunain ibn Ishaq
Setelah penggunaan kertas pada tahun 300 H, seluruh karya terjemahan mulai disusun ke dalam bentuk buku atau kitab untuk disimpan diperpustakaan. Buku kumpulan ilmu pengetahuan tersebut kemudian dipelajari secara luas oleh masyarakat.

5. Pendirian Perpustakaan

Khalifah yang dikenal berjasa di bidang perpustakaan adalah khalifah Al-Ma'mun. Beliau membangun perpustakaan besar kerajaan yang dijadikan sebagai pusat kajian ilmu pengetahuan dan penerjemahan buku. Para penerjemah kerajaan melakukan pekerjaannya di dalam perpustakaan. Dari sini, gerakan intelektual mendapat angin segar menjadikan ilmu pengetahuan semakin maju.

Khalifah menghimpun semua ulama, ilmuwan, dan sastrawan ke dalam lembaga pengetahuan. Beberapa di antara mereka bertanggung jawab penuh terhadap perpustakaan kerajaan dan lembaga penelitian. Khalifah juga mendirikan perpustakaan pribadi untuk para keluarga kerajaan.

Gerakan ilmu pengetahuan yang digagas oleh khalifah di masa selanjutnya mendorong lahirnya ulama dan ilmuwan besar Islam di berbagai bidang. Berikut ini adalah beberapa nama yang terkenal sampai di masa sekarang:

Ulama-Ulama Besar Seperti:

  • Imam Malik
  • Imam Abu Hanifah
  • Imam Syafi'i dan
  • Imam Ibn Hanbal dalam bidang hukum.

Dalam Tasawuf atau Mistisisme:

  • Zunnun al-Misri
  • Abu Yazid al-Bustami
  • dan al-Hallaj

Dalam Bidang Filsafat:

  • al-Kindi
  • al-Farabi
  • Ibn Sina
  • Ibn Maskawaih

Dalam Bidang Ilmu Pengetahuan:

  • Ibn al-Haysam
  • Ibn Hayyan
  • al-Khawarizmi
  • al-Mas'udi 
  • an al-Razi

Dalam Bidang Teologi:

  • Imam al-Asy'ari
  • Imam al-Maturidi

Munculnya Pemuka-Pemuka Mu'tazilah:

  • Wasil Ibn Ata'
  • Abu al-Huzail
  • al-Nazzam
  • al-Jubba'i
Demikianlah Faktor-Faktor Kemajuan Peradaban Islam di Dunia. Bagikan materi ini agar orang lain juga bisa membacanya. Terima kasih, semoga bermanfaat. 
5+ Faktor-Faktor Kemajuan Peradaban Islam di Dunia Rating: 4.5 Diposkan Oleh: Author Ilmusiana

0 komentar:

Post a Comment